Magnet ada bermacam-macam jenis jika ditinjau berdasarkan asalnya, sifat
kemagnetannya, dan bentuknya. Semuanya akan dijelaskan dalam materi ini.
Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Apa saja
jenis-jenis magnet yang kalian ketahui?
Kebetulan nih, materi
fisika kita
kali ini akan membahas salah satu topik dalam kemagnetan, yakni jenis-jenis
magnet.
Seperti yang kalian tahu, magnet adalah benda dengan beberapa sifat istimewa
yang menjadi ciri khasnya. Salah satu di antara
sifat magnet
tersebut adalah memiliki kemampuan untuk menarik benda lain.
Namun, tahukah kalian ternyata ada beragam jenis-jenis magnet. Semuanya
dibedakan berdasarkan asal pembentukannya, sifat kemagnetannya, dan bentuk
tampilannya.
Apa sih manfaat dari materi ini? Selain sebagai tambahan pengetahuan, materi
ini sangat berguna ketika kalian akan mencari jenis magnet yang tepat sehingga
sesuai dengan kebutuhan.
Baiklah, kita mulai saja pembahasannya...
Jenis-Jenis Magnet
Sebagaimana yang disebutkan di awal, magnet terdiri dari beberapa jenis yang
dibedakan berdasarkan asal pembentukannya, sifat kemagnetannya, dan
bentuknya.
Seperti apa jenis magnet dari masing-masing pengelompokan tersebut? Yuk, mari
kita urai bersama...
1. Jenis Magnet Berdasarkan Asal Pembentukannya
Berdasarkan asal pembetukannya, maka magnet dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
magnet alami dan magnet buatan.
1.1. Magnet Alami
Sesuai dengan namanya, magnet alami adalah magnet yang terbentuk secara alami
tanpa campur tangan manusia.
Dalam sejarahnya, magnet alam pertama kali ditemukan di provinsi Magnesia
(Asia Kecil), terdiri dari bahan yang memiliki sifat magnet sejak pertama kali
ditemukan.
Berupa batuan alami yang dapat menarik benda dari besi. Batuan tersebut
mengandung magnetite yang merupakan oksida dari besi, yang sering juga disebut
lodestone atau "batu pembimbing".
Disebut seperti itu karena orang-orang zaman dahulu menggunakan magnet alam
sebagai kompas penunjuk arah dalam perjalanan.
Perhatikan gambar magnet alam lodestone di bawah ini, terlihat besi
menempel pada tubuh batu.
Orang Cina adalah orang yang pertama menemukan bahwa lodestones bisa
digunakan untuk menentukan arah (navigasi).
Mereka membuat kompas pertama sekitar 2300 tahun yang lalu.
1.2. Magnet Buatan
Jenis yang kedua adalah magnet buatan, yaitu magnet yang sengaja dibuat oleh
manusia untuk berbagai keperluan.
Hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini adalah magnet buatan. Manusia
sengaja membuat magnet agar tidak perlu lagi melakukan proses pencarian atau
penambangan di alam.
Magnet buatan dibuat dari bahan-bahan yang bersifat feromagnetik, yaitu bahan
yang dapat ditarik dan dibuat magnet.
Bahan feromagnetik terbagi menjadi dua jenis, yaitu
feromagnetik keras dan feromagnetik lunak, masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Feromagnetik keras adalah bahan yang sangat sulit dijadikan magnet, tetapi
setelah menjadi magnet mampu menyimpan sifat magnetiknya dalam jangka waktu
yang lama. Contoh feromagnetik keras adalah baja dan
alcomax (logam paduan besi).
Sedangkan, feromagnetik lunak adalah bahan yang lebih mudah dijadikan
magnet, tetapi sifat kemagnetannya mudah hilang. Contoh
feromagnetik lunak adalah besi dan nikel.
2. Jenis Magnet Berdasarkan Sifat Kemagnetannya
Jika ditinjau berdasarkan sifat kemagnetannya, maka magnet terbagi menjadi dua
jenis, yaitu magnet permanen (tetap) dan magnet sementara (tidak tetap).
2.1. Magnet Permanen (Tetap)
Magnet permanen adalah magnet yang memiliki sifat kemagnetan yang cenderung
tetap atau bertahan lama.
Magnet permanen (tetap) umumnya terbuat dari bahan-bahan
feromagnetik keras, yaitu bahan yang sangat sulit dijadikan magnet.
Tetapi, setelah bahan ini menjadi magnet mampu menyimpan sifat magnetiknya
dalam jangka waktu yang lama.
Contoh bahan feromagnetik keras adalah baja.
2.2. Magnet Sementara (Tidak Tetap)
Magnet sementara adalah magnet yang sifat kemagnetannya hanya ada selama
proses pembuatan berlangsung, alias tidak tetap atau tidak bertahan lama.
Pada umumnya, magnet sementara terbuat dari bahan-bahan feromagnetik lunak,
yaitu bahan yang agak mudah dijadikan magnet.
Tetapi, setelah bahan ini berubah menjadi magnet, sifat kemagnetan tersebut
mudah hilang. Contoh bahan feromagnetik lunak adalah besi.
3. Jenis Magnet Berdasarkan Bentuknya
Sedangkan, berdasarkan bentuknya maka magnet terdiri dari magnet batang,
jarum, magnet U, ladam (tapal kuda), magnet silinder, magnet cakram, dan
magnet cincin.
3.1. Magnet Batang
Magnet batang adalah magnet yang bentuknya seperti batangan menyerupai balok
dengan letak kutub magnet yang berada di kedua ujungnya, sekaligus menjadi
ciri dari magnet batang.
Kedua ujung yang menjadi kutub magnet umumnya diberi label S (South =
selatan) dan N (North = utara).
Jika sebuah magnet batang digantung dengan tali pada bagian tengahnya, maka
magnet akan cenderung mengarah ke utara-selatan.
Ujung magnet yang menunjuk ke arah utara disebut sebagai kutub utara dan
ujung magnet yang menunjuk ke arah selatan disebut kutub selatan.
Kutub ini akan selalu berpasangan meskipun magnet batang tersebut kita
potong menjadi dua, hal ini sesuai dengan sifat umum magnet yang selalu
mempunyai dua kutub.
3.2. Magnet Jarum
Magnet jarum adalah magnet yang bentuknya memanjang, tipis, dan kedua
ujungnya runcing. Hal ini sekaligus menjadi ciri dari magnet jarum.
Sama dengan magnet-magnet yang berbentuk memanjang lainnya, kutub magnet
jarum juga terletak pada kedua ujungnya. Berikut ini gambar penampakan
sebuah magnet jarum:
Untuk memudahkan indentifikasi, kutub utara diberi warna merah dengan label
N (North = utara) dan kutub selatan diberi warna biru dengan label S (South
= selatan).
Jika sebuah magnet jarum digantung bebas dengan tali, maka ujung-ujungnya
akan selalu menghadap ke utara dan selatan.
3.3. Magnet U
Magnet U adalah magnet yang bentuknya lengkung menyerupai huruf U dengan
kedua ujung sejajar, sekaligus menjadi ciri dari magnet U.
Oleh karena kedua ujungnya sejajar, tidak sedikit yang terkecoh dan
menganggap bahwa kedua kutub pada magnet U menunjuk ke arah yang sama,
padahal tidak.
Kutub utara magnet U ditandai dengan warna merah dan diberi label huruf N
(North = utara), kutub ini mulai dari garis batas sampai ke ujung.
Sedangkan, kutub selatan magnet U ditandai dengan warna biru dan diberi
label huruf S (South = selatan), kutub ini juga dimulai dari garis batas
sampai ke ujung.
Jadi, penentuan kutub pada magnet U tidak dimulai dari ujung, tetapi dimulai
dari sisi-sisi warna tersebut sampai ke ujung.
Jika magnet U diposisikan berdiri dengan kedua ujung menghadap ke atas, maka
masing-masing sisi itu akan menunjuk ke arah utara dan selatan.
3.4. Magnet Ladam (Tapal Kuda)
Magnet ladam adalah magnet yang berbentuk melengkung menyerupai tapal kuda.
Hal ini sekaligus menjadi ciri dari magnet ladam.
Secara keseluruhan, magnet ladam sangat mirip dengan magnet U, baik dari
segi penentuan kutub-kutubnya maupun bentuk garis gayanya.
3.5. Magnet Silinder
Magnet silinder adalah magnet yang berbentuk lurus dan panjang dengan
penampang berbentuk bulat, yang sekaligus menjadi ciri dari magnet
silinder.
Sama dengan magnet batang, kutub magnet silinder terletak pada kedua
ujungnya. Jika sebuah magnet silinder digantung bebas dengan tali, maka
ujung-ujungnya akan menghadap ke utara dan selatan.
Kutub-kutub ini biasanya ditandai dengan warna merah untuk kutub utara dengan
label N (North = utara) dan warna biru untuk kutub selatan dengan label S
(South = selatan).
3.6. Magnet Cincin
Magnet cincin adalah magnet yang berbentuk melingkar dan tengahnya berlubang
(mirip cincin). Hal ini sekaligus menjadi ciri dari magnet cincin.
Oleh karena bentuknya yang melingkar, maka kita tidak akan menemukan ujung
seperti pada magnet-magnet sebelumnya.
Lantas, bagaimana cara menentukan kutub-kutubnya? Ternyata, magnet-magnet
yang berbentuk lingkaran, kutubnya terletak pada kedua sisi
permukaannya.
Misalnya, sisi permukaan depan sebagai kutub selatan dan sisi permukaan
belakang sebagai kutub utara.
Jadi, ketika kita menggantung magnet cincin dengan seutas tali,
masing-masing permukaan itulah yang akan menghadap utara dan selatan.
3.7. Magnet Cakram
Magnet keping (cakram) adalah magnet yang berbentuk kepingan melingkar
menyerupai uang logam. Hal ini sekaligus menjadi ciri dari magnet keping
atau cakram.
Sama dengan magnet cincin, kutub-kutub pada magnet keping juga terletak
pada kedua sisi permukaannya.
Kesimpulan
Dari seluruh uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis magnet
antara lain:
- Berdasarkan asal pembentukannya: magnet alami dan magnet buatan.
-
Berdasarkan sifat kemagnetannya: magnet permanen dan magnet sementara.
-
Berdasarkan bentuknya: magnet batang, magnet jarum, magnet U, magnet
ladam, magnet silinder, magnet cakram dan magnet cincin.
Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain juga bisa
membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Referensi:
-
https://www.fisika.co.id/2020/11/bentuk-bentuk-magnet.html
-
https://www.fisika.co.id/2020/11/cara-membuat-magnet.html
Posting Komentar