Gaya gesek (fg) adalah gaya yang diakibatkan oleh dua benda yang permukaannya saling
bersentuhan, dirumuskan fg = μ . N, di mana (μ) adalah
koefisien gesek dan (N) adalah gaya normal.
Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi
fisika
kita kali ini akan membahas tentang salah satu jenis gaya, yaitu gaya gesek.
Di sadari atau tidak, gaya gesek atau gesekan merupakan fenomena sehari-hari,
kita semua sangat akrab dengan gaya yang satu ini, bahkan bisa dikatakan bahwa
setiap saat kita pasti mengalaminya.
Misalnya saja, kita bisa berjalan dan berlari berkat adanya gaya gesek ini.
Tanpa gaya gesek, maka aktivitas itu mustahil bisa dilakukan.
Lantas, apa sih hakikat dari gaya gesek itu dan apa penyebabnya? Nah, hal
inilah yang akan dijelaskan dalam materi ini.
Selain itu, akan dibahas pula rumus-rumus yang berlaku dalam gaya gesek
lengkap dengan cara penggunaannya untuk menyelesaikan soal.
Baiklah, kita mulai saja materinya...
Pengertian Gaya Gesek
Apa yang dimaksud dengan gaya gesek? Dalam ilmu fisika, gaya gesek adalah gaya
yang diakibatkan oleh dua benda yang permukaannya saling bersentuhan.
Jadi, gaya gesek termasuk ke dalam jenis gaya sentuh, yang baru akan bekerja
ketika terjadi sentuhan dua permukaan benda, sekaligus merupakan penyebab
timbulnya gaya gesek itu sendiri.
Gaya gesek akan selalu berlawanan arah terhadap kecenderungan arah gerak
benda.
Besar kecilnya gaya gesek ditentukan oleh tingkat kekasaran permukaan benda.
Semakin kasar permukaan suatu benda, semakin besar nilai gaya geseknya.
Sebaliknya, makin halus permukaan benda makin kecil gaya gesek
yang terjadi.
Penting diketahui bahwa gaya gesek bekerja di semua jenis zat, yaitu zat
padat, zat cair, dan gas. Gaya gesek pada zat padat lebih besar dari gaya
gesek zat cair dan gas.
Gaya gesek pada zat cair disebut juga dengan gaya Stokes.
Simbol dan Satuan Gaya Gesek
Dalam fisika,
gaya
selalu disimbolkan dengan F atau f. Begitupun dengan gaya gesek, disimbolkan
dengan f
g, huruf "g" kecil menjadi tanda bahwa gaya yang dimaksud
adalah gaya gesek.
Menurut Sistem Satuan Internasional (SI), gaya
gesek dinyatakan dalam satuan Newton (N).
Berdasarkan jenis
satuannya, gaya gesek merupakan besaran turunan. Selain itu, gaya gesek juga
termasuk ke dalam
besaran vektor.
Rumus Gaya Gesek
Gaya gesek adalah perkalian antara koefisien gesek dan gaya normal. Secara
matematis, dirumuskan dengan persamaan:
fg = μ . N
Oleh karena; N = m . g, maka rumus di atas bisa dituliskan lebih lanjut
menjadi:
fg = μ . m . g
Keterangan:
- fg = gaya gesek (N)
- μ = koefisien gesekan
- N = gaya normal (N)
- m = massa benda (kg)
-
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Dari persamaan di atas, kita bisa turunkan pula rumus koefisien gesekan,
yaitu:
μ = fg/N
Catatan: koefisien gesekan adalah besaran yang tidak memiliki satuan.
Jenis-Jenis Gaya Gesek
Gaya gesek terbagi menjadi dua, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek
kinetis. Apa maksud dari kedua jenis gaya gesek tersebut? Yuk, mari kita bahas
keduanya.
1. Gaya Gesek Statis
Apa yang dimaksud dengan gaya gesek statis? Jadi, gaya gesek statis adalah
gaya gesek antara dua benda sebelum keduanya bergerak.
Dengan kata lain, gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada saat
benda masih diam atau belum bergerak.
Sebagai contoh, pernahkah kalian mendorong sebuah lemari yang berada di lantai
datar? Pada saat mulai mendorong, lemari kadang-kadang tidak langsung
bergerak. Padahal, gaya telah bekerja padanya.
Hal ini disebabkan oleh adanya gaya gesek statis yang bekerja antara kaki-kaki
lemari dengan lantai. Di sini, gaya gesek statis mengimbangi dorongan yang
kita berikan.
Oleh karena itulah, gaya gesek statis sering juga diartikan sebagai gaya yang
dibutuhkan untuk mempertahankan benda agar tetap diam.
Gaya gesek statis akan berubah menjadi maksimum tepat ketika benda akan
bergerak.
Berdasarkan uraian di atas, maka ciri-ciri gaya gesek statis adalah bekerja
pada benda diam sampai pada saat akan bergerak.
1.1. Rumus Gaya Gesek Statis
Besarnya gaya gesek statis bergantung pada koefisien gesek statis dan gaya
normal. Secara matematis, dirumuskan dengan persamaan:
fs = μs . N, atau
fs = μs . m . g
Keterangan:
- fs = gaya gesek statis (N)
- μs = koefisien gesek statis
- N = gaya normal (N)
- m = massa benda (kg)
-
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Sementara itu, koefisien gesek statis dirumuskan:
μs = fs/N
1.2. Gaya Gesek Statis pada Bidang Miring
Sekarang, kita akan gunakan rumus di atas untuk menganalisis gaya gesek
statis pada bidang miring.
Misalnya, balok di atas ditempatkan pada bidang miring, seperti yang tampak
pada gambar di bawah ini:
Rumus gaya gesek statis pada bidang miring dituliskan dengan persamaan
matematis:
fs = μs . m . g cos α
Dari gambar di atas, terlihat bahwa jika m.g sin α ≤ fs, maka
benda akan tetap diam atau tidak meluncur ke bawah.
1.3. Contoh Gaya Gesek Statis
Berikut ini adalah beberapa contoh gaya gesek statis:
-
Gaya gesek antara lemari yang didorong tetapi belum bergerak dengan
lantai.
-
Gaya gesek antara ban mobil yang didorong tetapi belum bergerak dengan
aspal.
-
Gaya gesek antara benda dan bidang miring sehingga tidak meluncur ke
bawah.
2. Gaya Gesek Kinetis (Dinamis)
Apa yang dimaksud dengan gaya gesek kinetis? Dalam ilmu fisika, gaya gesek
kinetis adalah gaya gesek yang bekerja setelah benda bergerak, disebut juga
gaya gesek dinamis.
Gaya gesek kinetis merupakan peralihan dari gaya gesek statis. Pada saat gaya
gesek statis sudah tidak mampu lagi menahan benda untuk tetap diam, maka ia
akan berubah menjadi gaya gesek kinetis.
Kita pakai kembali ilustrasi lemari di atas. Awalnya, lemari tetap dalam
keadaan diam meskipun dorongan telah diberikan karena adanya gaya gesek statis
yang mengimbangi dorongan tersebut.
Namun, ketika dorongan diperbesar, gaya gesek statis juga akan membesar dan
mencapai puncaknya tepat pada saat benda akan bergerak.
Setelah lemari mulai bergeser, maka gaya gesek statis langsung menghilang,
selanjutnya beralih ke gaya gesek kinetis.
Nilai gaya gesek kinetis selalu lebih kecil dari gaya gesek statis.
Berdasarkan uraian di atas, maka ciri-ciri gaya gesek kinetis adalah bekerja
pada benda tepat setelah bergerak.
2.1. Rumus Gaya Gesek Kinetis
Besarnya gaya gesek kinetis bergantung pada koefisien gesek kinetis dan gaya
normal. Secara matematis, dirumuskan dengan persamaan:
fk = μk . N, atau
fk = μk . m . g
Keterangan:
-
fk = gaya gesek kinetis (N)
-
μk = koefisien gesek kinetis
- N = gaya normal (N)
- m = massa benda (kg)
-
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Sementara itu, koefisien gesek kinetis dirumuskan:
μk = fk/N
2.2. Gaya Gesek Kinetis pada Bidang Miring
Pada kasus benda pada bidang miring, jika m.g sin α > fs atau
melampaui gaya gesek statis, maka benda akan bergerak dan meluncur ke bawah.
Ketika kondisi itu terjadi, maka gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek
kinetis. Perhatikan gambar berikut ini!
Rumus gaya gesek kinetis pada bidang miring dituliskan dengan persamaan
matematis:
fk = μk . m . g cos α
Sementara itu,
percepatan
benda pada saat meluncur ke bawah dapat dicari dengan menurunkan persamaan
Hukum 2 Newton:
ΣF = m . a
m.g sin α - fk = m . a
m.g sin α - μk . m . g cos α = m . a
a = (sin α - μk cos α) g
Keterangan:
-
a = percepatan benda pada bidang miring (m/s2)
2.3. Contoh Gaya Gesek Kinetis
Berikut ini adalah beberapa contoh gaya gesek kinetis:
-
Gaya gesek antara telapak kaki dengan lantai pada saat berjalan.
-
Gaya gesek antara ban mobil dan aspal pada saat melaju
-
Gaya gesek antara gear mesin pada saat berputar
Jadi, perbedaan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis terletak
pada keadaan benda, apakah diam atau bergerak.
Jika benda diam, maka yang bekerja adalah gaya gesek statis. Namun, jika
bergerak artinya yang sedang bekerja adalah gaya gesek kinetis.
Hal-Hal yang Mempengaruhi Gaya Gesek
Gaya gesek dipengaruhi oleh tingkat kekasaran permukaan bidang sentuh dan
berat benda. Berikut ini penjelasannya:
1. Kekasaran Permukaan Benda
Jika permukaan suatu benda semakin kasar, maka semakin besar gaya
geseknya. Begitupun sebaliknya, semakin halus permukaan suatu benda,
maka semakin kecil gaya geseknya.
Besaran yang menyatakan tingkat kekasaran permukaan benda disebut
koefisien gesek. Nilai koefisien gesek menunjukkan tingkat kekasaran
permukaan suatu benda.
Jadi, salah satu cara memperkecil gaya gesek adalah memperhalus
permukaan benda.
2. Berat Benda
Gaya gesek bertambah seiring dengan pertambahan
berat benda. Artinya, semakin berat suatu benda, maka semakin besar gaya
geseknya.
Tekanan pada benda karena adanya gaya berat membuat kontak antara
permukaan dua benda semakin rapat. Akibatnya, gaya gesek menjadi semakin
besar.
Jadi, cara kedua memperkecil gaya gesek adalah mengurangi berat benda.
Pengaruh Gaya Gesek terhadap Gerak Benda
Sifat dari gaya gesek adalah berlawanan arah terhadap kecenderungan arah
gerak benda. Akibatnya, gaya gesek menghambat pergerakan benda.
Misalnya, gaya gesek antara bola yang menggelinding dengan tanah
mengakibatkan bola melambat kemudian berhenti. Hal ini disebabkan oleh
gesekan antara bola dengan tanah.
Akibat lainnya adalah gaya gesek akan selalu menghasilkan usaha yang
negatif karena berlawanan dengan arah gerak atau perpindahan benda.
Selain itu, adanya gaya gesek menyebabkan energi yang dibutuhkan untuk
menggerakkan sebuah benda semakin besar.
Contoh Gaya Gesek
Berikut ini adalah beberapa contoh gaya gesek pada zat padat, cair, dan
gas (udara):
1. Contoh Gaya Gesek Zat Padat
- Gaya gesek antara sepatu dan lantai
- Gaya gesek antara bola dan rumput
- Gaya gesek antara ban dan aspal
- Gaya gesek antara gear mesin kendaraan
2. Contoh Gaya Gesek Zat Cair
- Gaya gesek antara perenang dan air kolam
- Gaya gesek antara bagian bawah perahu dan air laut
- Gaya gesek pada kelereng yang dijatuhkan ke dalam air
3. Contoh Gaya Gesek Zat Gas (Udara)
- Gaya gesek antara balon dan udara
- Gaya gesek antara sayap burung dan udara
- Gaya gesek antara layar perahu dan udara
Keuntungan dan Kerugian Gaya Gesek
Gaya gesek bisa mendatangkan keuntungan dan kerugian. Berikut ini akan
kita bahas keduanya:
1. Keuntungan Gaya Gesek
-
Gaya gesek antara kaki dengan lantai menjadikan orang dapat
berjalan.
- Gaya gesek pada rem akan memperlambat laju kendaraan.
-
Gaya gesek antara ban dengan permukaan jalan menjadikan kendaraan
dapat melaju dan tidak tergelincir.
2. Kerugian Gaya Gesek
-
Gaya gesek antara ban dengan jalan akan mengakibatkan ban cepat
halus.
-
Gaya gesek antara komponen bagian dalam mesin mengakibatkan mesin
cepat rusak.
-
Gaya gesek antara roda dan porosnya mengakibatkan putaran roda
jadi berat.
Cara Memperkecil dan Memperbesar Gaya Gesek
Untuk tujuan tertentu, terkadang gaya gesek harus diperkecil atau
diperbesar. Berikut ini akan dibahas cara memperkecil dan
memperbesar gaya gesek:
1. Cara Memperkecil Gaya Gesek
- Memperhalus permukaan benda.
- Menggunakan pelumas.
- Menggunakan bentuk yang ramping dan runcing.
2. Cara Memperbesar Gaya Gesek
- Memperkasar permukaan benda.
-
Melapisi permukaan benda dengan karet.
-
Mengubah bentuk benda menjadi seperti lembaran
Manfaat Gaya Gesek
Berikut ini adalah beberapa manfaat gaya gesek dalam kehidupan
sehari-hari:
-
Gaya gesek dapat menghasilkan panas, misalnya gesekan antara
telapak tangan dengan badan bermanfaat untuk menghangatkan badan.
-
Gaya gesek dapat mengikis benda, bermanfaat pada saat mengamplas
kayu.
-
Gaya gesek dapat mencegah tubuh tidak tergelincir, misalnya gaya
gesek antara alas sepatu dengan lantai pada saat berjalan.
Contoh Soal Gaya Gesek
Berikut ini adalah beberapa contoh soal tentang gaya gesek:
Contoh Soal 1: Gaya Gesek Statis
Sebuah balok bermassa 2 kg terletak di atas bidang datar kasar. Balok
diberi gaya tarik sebesar 4 N mendatar seperti pada gambar. Jika
koefisien gesekan statis antara balok dan lantai 0,4, tentukan:
a. besar gaya gesek statis maksimum.
b. besar gaya gesek yang memengaruhi benda.
Jawaban:
Diketahui:
- m = 2 kg
- F = 4 N
- μs = 0,4
-
g = 10 m/s2
Ditanyakan:
a. fs max......?
b. fs......?
Penyelesaian:
a. besar gaya gesek statis maksimum (fs max)
fs max = μs . m . g
= 0,4 . 2 . 10
= 8 N
b. besar gaya gesek yang memengaruhi benda (fs)
Gaya luar yang memengaruhi benda hanya F = 4 N. Besar gaya tersebut
lebih kecil daripada gaya gesek statis sehingga balok masih tetap
diam.
Dalam kasus ini, besarnya gaya gesek sama dengan
besarnya gaya luar, fs = F = 4 N. Jadi, gaya gesek statis
yang berfungsi pada benda adalah sebesar 4 N.
Contoh Soal 2: Gaya Gesek Statis dan Kinetis
Sebuah balok kayu diletakkan pada sebuah meja. Massa balok 4 kg,
percepatan gravitasi 10 m/s2, koefisien gesekan antara balok dan meja adalah 0,2 dan 0,4.
Tentukan gaya gesek benda jika ditarik dengan gaya 20 N.
Jawaban:
Diketahui:
- m = 4 kg
-
g = 10 m/s2
- μs = 0,4
- μk = 0,2
- F = 20 N
Ditanyakan:
Penyelesaian:
Pertama, kita cari tahu dulu apakah benda setelah ditarik
tetap diam atau bergerak:
fs max = μs . m . g
= 0,4 . 4
. 10
= 16 N
Jadi, besar gaya gesek statis maksimum benda adalah 16 N.
Artinya, benda bergerak karena gaya tarik 20 N lebih besar
dari gaya gesek statis maksimum yang hanya 16 N.
Setelah benda bergerak, maka selanjutnya yang bekerja gaya
gesek kinetis:
fk = μk . m . g
= 0,2 . 4 . 10
= 8 N
Contoh Soal 3: Koefisien Gesek pada Bidang Miring
Sebuah balok kayu bermassa m bergerak mengikut bidang miring kasar
dengan kecepatan konstan. Jika diketahui sudut kemiringan bidang
terhadap horisontal adalah 300. Hitunglah koefisien gesek
kinetis antara bidang dan balok.
Jawaban:
Diketahui:
- Balok bergerak dengan kecepatan konstan, artinya ΣF = 0.
- α = 300
Ditanyakan:
Penyelesaian:
Gaya yang menyebabkan balok bergerak adalah F = m.g sin α, sehingga:
F = fk
m.g sin α = μk m.g cos α
μk = m.g sin α/m.g cos α
μk = tan α
= tan 300
= 0,58
Jadi, besar koefisien gesek kinetis antara bidang dan balok adalah
0,58.
Contoh Soal: Mencari Besar Sudut
Seorang menarik koper bermassa 15 kg dengan seutas tali sedemikian
rupa sehingga koper bergerak dengan kelajuan konstan. Tali membentuk
sudut α terhadap bidang horizontal. Jika gaya yang dikerjakan oleh
orang tersebut adalah 30 N dan gaya gesek antara koper dengan bidang
horizontal 24 N, berapakah nilai α?
Jawaban:
Diketahui:
- m = 15 kg
- F = 30 N
- fk = 24 N
-
g = 10 m/s2
Ditanyakan:
Penyelesaian:
Kelajuan konstan, artinya:
ΣF = 0
F cos α - fk = 0
F cos α = fk
30 cos α = 24
cos α = 24/30
= 0,8
α = 370
Jadi nilai α adalah 370.
Kesimpulan
Jadi, gaya gesek (fg) adalah gaya yang diakibatkan
oleh dua benda yang permukaannya saling bersentuhan,
dirumuskan fg = μ . N, di mana (μ) adalah
koefisien gesek dan (N) adalah gaya normal.
Gimana adik-adik, udah paham kan materi
gaya gesek di
atas? Jangan lupa lagi yah.
Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa
membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Posting Komentar