11+ Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel
Daftar Isi
Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi fisika kita kali ini akan membahas tentang perbedaan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Sebelumnya, kita telah menuntaskan pembahasan seputar kedua jenis rangkaian tersebut. Kalian bisa membaca materinya di sini:
Kedua jenis rangkaian ini memiliki karakteristik atau ciri khusus yang menjadi pembeda masing-masing rangkaian.
Perbedaan-perbedaan tersebut bisa ditinjau dari segi susunan, kelebihan, kekurangan, dan kegunaan dari masing-masing rangkaian.
Lantas, apa saja perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel? Baiklah, langsung saja simak pembahasan berikut ini...
Daftar Isi
- Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel
- 1Perbedaan dari Segi Susunan
- 2Perbedaan dari Segi Kuat Arus
- 3Perbedaan dari Segi Tegangan
- 4Perbedaan dari Segi Hambatan Total
- 5Perbedaan dari Segi Nyala Lampu
- 6Perbedaan dari Segi Kebutuhan Kabel
- 7Perbedaan dari Segi Jumlah Saklar
- 8Perbedaan dari Segi Biaya
- 9Perbedaan dari Segi Efisiensi Energi
- 10Perbedaan dari Segi Kontinuitas
- 11Perbedaan dari Pemeliharaan
- Kesimpulan
Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel
1. Perbedaan dari Segi Susunan
Perbedaan pertama terletak pada segi susunan alat atau komponen listrik.
1.1. Susunan Rangkaian Seri
1.2. Susunan Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, alat atau komponen disusun secara bersusun atau
berjajar, sehingga terdapat percabangan. Berikut ini contoh susunan rangkaian
paralel tiga buah lampu dan dua baterai beserta skemanya:
2. Perbedaan dari Segi Kuat Arus
Perbedaan kedua terletak pada segi kuat arus yang mengalir pada kedua
rangkaian.
2.1. Kuat Arus Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri, kuat arus yang mengalir di setiap komponen besarnya
sama dengan arus dari sumber. Secara matematis, dituliskan dengan
persamaan:
ISumber = I1 = I2 = I3
2.2. Kuat Arus Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, kuat arus yang mengalir di setiap komponen
besarnya tidak sama dengan arus sumber. Secara matematis, dituliskan
dengan persamaan:
ISumber = I1 + I2 + I3
3. Perbedaan dari Segi Tegangan
Perbedaan ketiga terletak pada segi tegangan atau beda potensial di
setiap komponen.
3.1. Tegangan Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri, tegangan listrik di setiap komponen besarnya
tidak sama dengan tegangan sumber. Secara matematis, dituliskan dengan
persamaan:
VSumber = V1 + V2 + V3
3.2. Tegangan Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, tegangan listrik di setiap komponen besarnya
sama dengan tegangan sumber. Secara matematis, dituliskan dengan
persamaan:
VSumber = V1 = V2 = V3
4. Perbedaan dari Segi Hambatan Total
Perbedaan keempat terletak pada segi hambatan total pengganti yang
berlaku di masing-masing rangkaian.
4.2. Hambatan Total Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri, hambatan total pengganti nilainya lebih
besar dari hambatan setiap komponen yang terpasang pada
rangkaian. Secara matematis, dituliskan dengan persamaan:
RTotal = R1 + R2 + R3
4.3. Hambatan Total Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, hambatan total pengganti nilainya
lebih kecil dari hambatan setiap komponen yang terpasang pada
rangkaian. Secara matematis, dituliskan dengan persamaan:
1/RTotal =
1/R1 + 1/R2 + 1/R3
5. Perbedaan dari Segi Nyala Lampu
Perbedaan kelima terletak pada segi intensitas cahaya lampu
yang menyala pada masing-masing rangkaian.
5.1. Nyala Lampu Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri, nyala lampu menjadi lebih redup
karena hambatan total rangkaian yang besar. Jika terdapat
3 buah lampu, hanya lampu pertama saja yang terang,
sedangkan kedua lampu lainnya redup.
5.2. Nyala Lampu Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, nyala lampu terang karena
hambatan total rangkaian yang kecil. Jika terdapat 3
buah lampu, seluruh lampu mempunyai terang yang
sama.
6. Perbedaan dari Segi Kebutuhan Kabel
Perbedaan keenam terletak pada segi kebutuhan kabel
untuk membuat masing-masing rangkaian.
6.1. Kabel Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri, kabel yang dibutuhkan lebih
sedikit karena bentuk rangkaian yang sangat
sederhana, yakni komponen hanya disusun secara
berurut.
6.2. Kabel Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, kabel yang dibutuhkan
lebih banyak karena bentuk rangkaian yang terdiri
dari banyak percabang, di mana setiap komponen
memiliki jalur kabel yang terpisah.
7. Perbedaan dari Segi Jumlah Saklar
Perbedaan ketujuh terletak pada segi jumlah
saklar yang digunakan pada masing-masing
rangkaian:
7.1. Saklar Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri, jumlah saklar yang
dibutuhkan hanya 1 buah untuk menyambung atau
memutuskan arus yang mengalir ke seluruh
komponen.
7.2. Saklar Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, jumlah saklar yang
dibutuhkan disesuaikan dengan banyaknya
komponen yang terpasang. Dengan kata lain,
masing-masing komponen memiliki saklar yang
terpisah.
8. Perbedaan dari Segi Biaya
Perbedaan kedelapan terletak pada segi biaya
pembuatan rangkaian. Perbedaan ini merupakan
konsekuensi dari poin ke-6 dan ke-7 di atas.
8.1. Biaya Rangkaian Seri
Biaya pembuatan rangkaian seri lebih murah
karena jumlah kabel yang dibutuhkan lebih
sedikit dan saklar yang digunakan hanya 1
buah.
8.2. Biaya Rangkaian Paralel
Biaya pembuatan rangkaian paralel lebih
mahal karena membutuhkan banyak kabel
dan saklar. Setiap komponen memiliki
jalur kabel dan saklar yang terpisah
dengan komponen lainnya.
9. Perbedaan dari Segi Efisiensi Energi
Perbedaan kesembilan terletak pada
segi efisiensi energi yang digunakan
oleh masing-masing rangkaian.
9.1. Efisiensi Energi Rangkaian Seri
Rangkaian seri memiliki efisiensi energi
yang buruk karena banyak energi yang
terbuang berubah menjadi panas akibat dari
hambatan total rangkaian yang besar.
9.2. Efisiensi Energi Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel memiliki efisiensi
energi yang baik karena hambatan total
rangkaian yang kecil sehingga hanya
sedikit yang berubah menjadi panas.
Sebagian besar energi digunakan untuk
mengoperasikan komponen.
10. Perbedaan dari Segi Kontinuitas
Perbedaan kesepuluh terletak pada
segi kontinuitas masing-masing
rangkaian.
10.1. Kontinuitas Rangkaian Seri
Jika salah satu komponen rusak atau
padam, maka keseluruhan rangkaian akan
padam atau tidak berfungsi.
Penyebabnya adalah seluruh komponen
tersambung dengan jalur listrik yang
sama.
10.2. Kontinuitas Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel tetap akan
berfungsi meskipun terdapat satu
komponen yang rusak atau padam. Hal
ini karena masing-masing komponen
memiliki jalur listrik yang
berbeda.
11. Perbedaan dari Segi Pemeliharaan
Perbedaan terakhir terletak pada
segi pemeliharaan masing-masing
rangkaian.
11.1. Pemeliharaan Rangkaian Seri
Pemeliharaan rangkaian seri
sangat mudah karena bentuk
rangkaian yang sederhana
sehingga sangat mudah untuk
mendeteksi jika terjadi
kerusakan.
11.2. Pemeliharaan Rangkaian Paralel
Pemeliharaan rangkaian paralel
sedikit lebih rumit karena
bantuk rangkaian yang tidak
sederhana, di mana terdiri
dari banyak percabangan.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di
atas, maka perbedaan
rangkaian seri dan rangkaian
paralel adalah sebagai
berikut:
Perbedaan | Rangkaian Seri | Rangkaian Paralel |
Susunan | Berurut/Berderet | Bersusun/Bercabang |
Kuat Arus Listrik | Sama besar | Tidak sama besar |
Tegangan | Tidak sama besar | Sama besar |
Hambatan total | Lebih besar | Lebih kecil |
Nyala Lampu | Redup | Terang |
Kebutuhan Kabel | Sedikit | Banyak |
Jumlah Saklar | Satu (1) | Lebih dari satu (1) |
Biaya | Lebih sedikit | Lebih banyak |
Efisiensi Energi | Buruk | Baik |
Kontinuitas | 1 padam, seluruh rangkaian mati | 1 padam, rangkaian tetap berfungsi |
Pemeliharaan | Agak mudah | Agak sulit |
Gimana adik-adik, udah tahu kan apa saja perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel? Jangan lupa lagi yah.
Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Posting Komentar