Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik seri? Rangkaian seri adalah
rangkaian alat/komponen listrik yang disusun secara berurut, disebut
juga rangkaian berderet.
Rangkaian seri tidak memiliki percabangan. Dengan kata lain, rangkaian
seri adalah rangkaian yang arus listriknya mengalir hanya pada satu
jalur.
Rangkaian seri terbentuk jika arus listrik dihubungkan secara berurut
atau berderet. Kutub negatif komponen pertama dengan kutub positif
komponen kedua, kutub negatif komponen kedua dengan kutub positif
komponen ketiga, kemudian diteruskan ke kutub positif komponen
pertama.
Berikut ini adalah contoh bentuk rangkaian seri sederhana yang
menghubungkan tiga buah lampu dan satu sumber tegangan (baterai):
Pada rangkaian seri, kuat arus listrik yang mengalir melalui beberapa
hambatan listrik adalah sama besar. Jumlah kuat arus pada rangkaian
seri tidak dipengaruhi oleh nilai hambatan. Jika terdapat beberapa
hambatan berbeda yang dilalui, dalam hambatan mengalir arus yang
besarnya sama.
Namun, berbeda dengan arus, tegangan di antara kaki-kaki hambatan yang
disusun secara seri memiliki nilai yang berbeda-beda, bergantung pada
nilai hambatan tersebut.
1. Ciri-Ciri Rangkaian Seri
Berdasarkan uraian di atas, maka ciri-ciri khusus rangkaian seri antara
lain sebagai berikut:
- Komponennya disusun secara berurutan atau berderet
- Arus listrik mengalir tanpa melalui cabang
-
Arus listrik yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian
besarnya sama
-
Tegangan listrik disetiap hambatan nilainya berbeda-beda
2. Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Seri
Rangkaian seri memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain
sebagai berikut:
2.1. Kelebihan/Keuntungan Rangkaian Seri
Dari sisi penerapan, rangkaian seri memiliki kelebihan atau keutungan,
yaitu:
-
Kuat arus listrik yang mengalir pada tiap bagian besarnya sama.
- Cara pembuatannya mudah karena bentuknya sederhana.
-
Rangkaian seri tidak membutuhkan terlalu banyak komponen karena
pemasangannya secara sejajar.
-
Rangkaian seri membutuhkan kabel yang lebih sedikit sehingga lebih
murah.
Oleh karena itu, rangkaian seri pada lampu tepat digunakan pada
ruangan atau area yang yang berukuran besar seperti misalnya gedung
perkantoran, gedung sekolah atau kampus, hotel dan juga bangunan besar
lainnya karena penerapannya yang sangat murah dan praktis.
2.2. Kekurangan/Kerugian Rangkaian Seri
Namun, disamping memiliki kelebihan, rangkaian seri juga memiliki
beberapa kekurangan atau kerugian, yaitu:
-
Rangkaian seri jika salah satu alat listrik dilepas atau rusak maka
arus listrik akan terputus.
-
Rangkaian seri memerlukan daya listrik lebih banyak sehingga boros
listrik, akibatnya baterai cepat habis.
-
Rangkaian seri yang digunakan pada lampu akan menghasilkan nyala
lampu yang agak redup dan tidak stabil, semakin banyak lampu makin
redup.
3. Rumus Rangkaian Seri
Rumus yang berlaku pada rangkaian seri adalah rumus hukum Ohm dan
rumus hambatan pengganti (Rs).
Rumus hambatan pengganti sendiri merupakan hasil penurunan rumus hukum
Ohm berdasarkan analisis rangkaian seri.
Pada rangkaian seri, nilai kuat arus di titik a dan b (Iab)
sama dengan yang mengalir di setiap hambatan:
Iab = I1 = I2 = I3....(1)
Berbeda dengan arus, tegangan dari titik a sampai b (Vab)
merupakan hasil penjumlahan dari tegangan pada masing-masing
hambatan.
Dengan kata lain, tegangan di antara kaki-kaki hambatan (R) yang
disusun seri memiliki nilai yang berbeda-beda:
Vab = V1 + V2 + V3...(2)
Berdasarkan Hukum Ohm (V = I . R), berlaku:
V1 = I . R1, V2 = I
. R2, V3 = I . R3...(3)
Sehingga, persamaan (2) menjadi:
I . Rs = I . R1 + I . R2
+ I . R3
= I (R1 +
R2 + R3)
Rs = R1 + R2 +
R3.....(4, Rumus Hambatan Pengganti)
Persamaan (4) di atas menjelaskan bahwa hambatan yang dirangkai secara
seri dapat digantikan dengan hambatan pengganti (Rs).
Selain itu, hambatan pengganti (Rs) selalu lebih
besar dari hambatan yang diganti.
Artinya, resistor (hambatan) yang dipasang secara seri maka nilai
hambatannya (resistansi totalnya) semakin besar.
Rangkaian seri di dalam alat elektronik berfungsi sebagai pembagi
tegangan. Secara matematis berlaku persamaan:
V1 : V2 : V3 = R1 : R2
: R3
Rangkaian Paralel
Apa yang dimaksud dengan rangkaian paralel? Dalam ilmu kelistrikan,
rangkaian paralel adalah rangkaian alat-alat listrik yang
disusun/dihubungkan secara berjajar atau bercabang.
Rangkaian paralel terbentuk terbentuk bila semua masukan komponen
berasal dari sumber yang sama.
Konfigurasi ini membuat rangkaian paralel memiliki lebih dari satu
jalur arus atau membentuk percabangan di antara kutub-kutub sumber
arus listrik.
Setiap bagian dari percabangan itu disebut rangkaian percabangan.
Arus listrik akan terbagi-bagi begitu memasuki titik
percabangan.
Setelah keluar melalui kutub negatif sumber arus listrik dan melalui
rangkaian percabangan, arus listrik akan menyatu kembali sebelum
menuju kutub positif sumber arus listrik kembali.
Itulah sebabnya mengapa sehingga rangkaian paralel disebut sebagai
rangkaian listrik yang berfungsi untuk membagi arus.
1. Ciri-Ciri Rangkaian Paralel
Ciri-ciri khusus rangkaian paralel, antara lain sebagai berikut:
- Memiliki percabangan
- Hambatan total lebih kecil
- Tegangan listrik pada setiap komponen sama besar
-
Arus listrik yang mengalir pada setiap komponen besarnya tidak
sama
2. Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara
lain sebagai berikut:
2.1. Kelebihan/Keuntungan Rangkaian Paralel
- Hambatan kecil sehingga nyala lampu lebih terang.
-
Masing-masing komponen dapat bekerja secara bebas tanpa
dipengaruhi komponen lain.
-
Rangkaian paralel bila salah satu lampu atau alat listrik
dilepas/rusak/padam, maka lampu/alat listrik yang lain tidak ikut
mati atau tetap menyala/berfungsi.
2.2. Kelemahan/Kekurangan/Kerugian Rangkaian Paralel
- Biaya lebih mahal karena memerlukan banyak kabel
- Kurang efisien dalam menghantarkan arus listrik
-
Rangkaian lebih rumit karena terdiri dari banyak percabangan
3. Rumus Rangkaian Paralel
Rumus-rumus yang berlaku dalam rangkaian paralel adalah rumus hukum
Ohm, hukum Kirchoff, dan rumus hambatan pengganti (total).
Rumus hukum Ohm adalah:
V = I . R.....(1)
Sementara itu, hukum Kirchoff adalah hukum yang mengatur tentang
percabangan pada rangkaian listrik.
Rumus hambatan pengganti (RP) bisa didapatkan dari
penurunan rumus hukum Ohm berdasarkan analisis rangkaian paralel.
Pada rangkaian paralel di atas, tegangan (V) pada setiap hambatan
sama besar, walaupun nilai hambatannya (R) berbeda-beda. Secara
matematis, dituliskan:
Vab = V1 = V2 = V3
.....(2)
Menurut Hukum I Kirchoff, kuat arus listrik yang melalui
R1, R2, dan R3 adalah
I1, I2, dan I3. Adapun kuat arus
(I) antara titik a dan b adalah IP.
Pada rangkaian berlaku:
IP = I1 + I2 +
I3.....(3)
Oleh karena I1 = Vab/R1, I2 = Vab/R2, I3 = Vab/R3, dan IP = Vab/RP, maka:
Vab/RP = Vab/R1 + Vab/R2 + Vab/R3....(4)
1/RP = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3....(5, Rumus Hambatan Pengganti Rangkaian Paralel)
Dari rumus (5) dapat disimpulkan bahwa hambatan pengganti susunan
paralel (RP) selalu lebih kecil daripada hambatan paling
kecil yang terpasang pada rangkaian.
Khusus untuk dua hambatan R1 dan R2 yang
disusun secara paralel, hambatan paralel penggantinya bisa
dinyatakan dengan rumus:
RP = R1R2/R1 + R2.....(6)
Hambatan yang disusun secara paralel berfungsi sebagai pembagi arus
dengan nilai perbandingan kuat arus pada rangkaian di setiap cabang
adalah:
R1 : R2 : R3 =
1/I1 : 1/I2 : 1/I3.....(7)
Rangkaian Listrik Terbuka
Rangkaian listrik terbuka adalah rangkaian yang memiliki ujung
pangkal. Rangkaian ini terjadi jika salah satu ujung kabel
dilepas dari kutub baterai.
Dikatakan rangkaian terbuka, jika kutub positif dan kutub
negatif tidak berhubungan sehingga tidak ada aliran listrik.
Pada rangkaian seperti ini tidak terdapat arus listrik,
sehingga mengakibatkan alat listrik yang terpasang pada
rangkaian tidak berfungsi/padam.
Rangkaian Listrik Tertutup
Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian yang tidak memiliki
ujung dan pangkal. Dikatakan rangkaian tertutup, jika kutub
positif dan kutub negatif berhubungan sehingga muncul aliran
listrik.
Kemudian, arus listrik mengalir di dalam baterai dari kutub
negatif menuju kutub positif. Hal ini menunjukkan bahwa di luar
sumber tegangan, arus listrik mengalir dari kutub positif ke
kutub negatif.
Sebaliknya, di dalam sumber tegangan,
arus listrik mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Pada
rangkaian tertutup lampu akan dapat menyala.
Kesimpulannya, arus listrik hanya dapat mengalir pada rangkaian
listrik tertutup.
Contoh Soal Rangkaian Listrik
Berikut ini beberapa contoh soal tentang rangkaian
listrik:
1. Tentukan hambatan pengganti pada rangkaian berikut!
Jawaban:
Diketahui:
- R1 = 4 Ohm
- R2 = 6 Ohm
- R3 = 3 Ohm
Ditanyakan:
Penyelesaian:
Rs = R1 + R2 +
R3
Rs = 4 + 6 +3
Rs = 13 Ohm
Jadi, besar hambatan pengganti (Rs) rangkaian di
atas adalah 13 Ohm.
2. Tiga buah hambatan disusun secara seri masing masing
nilainya 4 Ohm, 3 Ohm dan 5 Ohm. Hambatan ini kemudian
dipasang pada tegangan 120 Volt. Besarnya tegangan pada
hambatan 3 Ohm adalah?
Jawaban:
Diketahui:
- R1 = 4 Ohm
- R2 = 3 Ohm
- R3 = 5 Ohm
- V = 120 Volt
Ditanyakan:
Penyelesaian:
Rs = R1 + R2 +
R3
Rs = 4 + 3 + 5
Rs = 12 Ohm
V = I . Rs
I = V/Rs
I = 120/12
I = 10 A
V2 = I . R2
V2 = 10 . 3
V2 = 30 Volt
Jadi, besar tegangan pada hambatan 3 Ohm (R2)
adalah 30 Volt
3. Diketahui tiga resistor yg dirangkai seri dengan
hambatan sebesar R1 = 100 Ohm, R2 =
200 Ohm, R3 = 300 Ohm. Ujung-ujung rangkaian
itu dihubungkan pada sumber tegangannya 120 Volt.
Tentukan:
(a) beda potensial ujung-ujung R1
(b) beda potensial ujung-ujung R2
Jawaban:
Diketahui:
- R1 = 100 Ohm
- R2 = 200 Ohm
- R3 = 300 Ohm
- V = 120 Volt
Ditanyakan:
a. V1
b. V2
Penyelesaian:
Rs = R1 + R2 +
R3
Rs = 100 + 200 + 300
Rs = 600 Ohm
V = I . Rs
I = V/Rs
I = 120/600
I = 0,2 A
a. V1
V1 = I . R1
V1 = 0,2 . 100
V1 = 20 Volt
b. V2
V2 = I . R2
V2 = 0,2 . 200
V2 = 40 Volt
Jadi, beda potensial ujung-ujung R1 dan R2
adalah 20 Volt dan 40 Volt.
4. Mengapa rangkaian paralel disebut rangkaian bercabang?
Jawab:
Karena terdapat percabangan jalur (kabel) arus listrik
untuk mengaliri setiap komponen yang disusun secara
berjajar.
5. Apa yang terjadi jika salah satu cabang atau komponen
listrik dalam rangkaian listrik paralel rusak?
Jawab:
Cabang atau komponen lain tetap berfungsi karena
masing-masing komponen bekerja secara bebas atau tidak
bergantung dengan komponen lainnya.
6. Bagaimana arus listrik mengalir pada rangkaian listrik
paralel?
Jawab:
Arus listrik yang mengalir pada rangkaian paralel akan
terbagi dan besarnya dipengaruhi oleh komponen yang
terpasang di setiap cabang.
7. Bagaimana energi listrik yang digunakan pada rangkaian
paralel?
Jawab:
Energi listrik pada rangkaian paralel lebih hemat dan
efektif karena hambatan total seluruh rangkaian lebih kecil.
8. Tuliskan contoh pemanfaatan rangkaian paralel dalam
kehidupan sehari-hari?
Jawab:
Contohnya lampu pada instalasi rumah tangga dan lampu lalu
lintas.
9. Tuliskan contoh pemanfaatan rangkaian listrik seri dan
paralel di rumah
Jawab:
- Lampu hias (rangkaian seri)
- Senter (rangkaian seri)
- Lampu rumah (rangkaian paralel)
10. Eko membuat rangkaian listrik sederhana yang tersusun
dari kabel, dua buah baterai, dan dua buah lampu. ketika
lampu A dilepas, B tetap menyala. berdasarkan peristiwa
tersebut, Eko membuat rangkaian listrik...
A. Seri
B. Paralel
C. Campuran
D. Ganda
Jawab:
B. Paralel
11. Jelaskan tegangan listrik pada rangkaian paralel?
Jawab:
Pada rangkaian paralel, tegangan listrik yang mengalir di
setiap komponen besarnya sama (sama besar dengan tegangan
sumber).
12. Jika empat lampu dirangkai secara paralel, nilai
tegangan pada keempat lampu akan?
Jawab:
Sama besar
13. Mengapa lampu lalu lintas disusun secara paralel?
Jawab:
Agar lampu bisa di atur untuk menyala secara bergantian,
yaitu merah, kuning, dan hijau karena masing-masing lampu
memiliki jalur arus yang berbeda.
14. Dua buah resistor masing-masing besarnya 6 Ohm dan 12
Ohm disusun paralel dan dihubungkan dengan sumber tegangan
12 volt. Hitunglah:
Hambatan total pengganti
-
Kuat arus listrik yang keluar dari sumber tegangan
Tegangan pada masing-masing resistor
-
Kuat arus listrik pada masing-masing resistor
Jawab:
Diketahui:
- R1 = 6 Ohm
- R2 = 12 Ohm
- V = 12 Volt
Ditanyakan:
a. R
Pb. I
Pc. V
1
dan V
2d. I
1 dan I
2
Penyelesaian:
a. RP
RP = R1R2/R1 + R2
= 6 . 12/6 + 12
= 4 Ohm
Jadi, hambatan total penggantinya (RP) adalah 4
Ohm.
b. IP
IP = V/RP
= 12/4
= 3 A
Jadi, kuat arus yang keluar dari sumber tegangan adalah 3 A
c. V1 dan V2
Karena kedua resistor dirangkai secara paralel, maka
tegangan pada masing-masing resistor (V1 dan
V2) sama besar dengan tegangan sumber, yaitu 12
Volt.
d. I1 dan I2
I1 = V/R1
= 12/6
= 2 A
I2 = V/R2
= 12/12
= 1 A
Jadi, kuat arus pada masing-masing resistor (I1
dan I2) adalah 2 A dan 1 A.
15. Empat buah hambatan 15 Ohm, 10 Ohm, 6 Ohm, dan 5 Ohm
disusun paralel lalu dihubungkan dengan sumber tegangan
listrik perbandingan arus yang mengalir untuk tiap-tiap
hambatan adalah?
Jawab:
Diketahui:
- R1 = 15 Ohm
- R2 = 10 Ohm
- R3 = 6 Ohm
- R4 = 5 Ohm
Ditanyakan:
-
Perbandingan kuat arus (I) tiap hambatan (I1 :
I2 : I3 : I4)
Penyelesaian:
I1 : I2 : I3 : I4
= V/R1 : V/R2
: V/R3 : V/R3
= V/15 : V/10 :
V/6 : V/5
= 1/15 : 1/10
: 1/6 : 1/5
= 2/30 : 3/30
: 5/30 : 6/30
I1 : I2 : I3 : I4 = 2 : 3 : 5 : 6
Jadi, perbandingan kuat arus tiap hambatan adalah 2 : 3 : 5 : 6.
16. Pada sebuah rangkaian listrik kabel berfungsi
sebagai konduktor konduktor adalah?
Jawab:
Konduktor adalah bahan atau benda yang dapat
menghantarkan panas/listrik dengan baik, contohnya besi,
baja, tembaga, emas, dan perak.
17. Rangkaian listrik di rumah biasanya menggunakan
rangkaian listrik
Jawab:
Rangkaian listrik paralel, supaya jika salah satu
peralatan listrik mati, alat yang lain tetap
berfungsi.
18. Apa perbedaan rangkaian listrik seri dan
paralel?
Jawab:
Perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel, antara
lain sebagai berikut:
-
Rangkaian seri disusun berurutan, sedangkan
rangkaian paralel disusun sejajar.
-
Arus listrik rangkaian seri besarnya sama,
sedangkan arus listrik rangkaian paralel besarnya
tidak sama.
-
Tegangan rangkaian seri besarnya tidak sama,
sedangkan tegangan rangkaian paralel besarnya
sama.
-
Hambatan total rangkaian seri besar, sedangkan
hambatan total rangkaian paralel kecil.
-
Rangkaian seri tidak memiliki cabang, sedangkan
rangkaian paralel memiliki cabang.
19. Lampu lalu lintas memiliki prinsip kerja dari
rangkaian listrik?
Jawab:
Rangkaian paralel, agar lampu bisa menyala secara
bergantian.
20. Jelaskan peran lampu dalam sebuah rangkaian
listrik sederhana
Jawab:
Peran lampu pada rangkaian listrik sederhana
adalah sebagai alat listrik yang akan dialiri arus
dan tegangan. Lampu juga berfungsi sebagai
penerangan.
21. Apakah fungsi kabel pada rangkaian
listrik?
Jawab:
Fungsi kabel pada rangkaian listrik adalah
sebagai penghubung antara alat listrik dan
sumber arus listrik. Kabel terbuat dari
konduktor yang dibungkus dengan isolator.
22. Fungsi saklar dalam rangkaian listrik
adalah untuk?
Jawab:
Fungsi saklar dalam rangkaian listrik adalah
sebagai pemutus dan penyambung arus
listrik.
Kesimpulan
Jadi, rangkaian listrik adalah
susunan alat-alat listrik yang dihubungkan
dengan sumber listrik sehingga menghasilkan
arus listrik, terdiri dari rangkaian seri
dan paralel.
Gimana adik-adik, udah paham kan materi
rangkaian listrik
di atas? Jangan lupa lagi yah.
Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang
lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga
bermanfaat.
Referensi:
-
https://www.fisika.co.id/2020/09/rangkaian-paralel.html
-
https://www.fisika.co.id/2020/09/rangkaian-seri.html
Posting Komentar