10+ Alat Ukur Besaran Turunan dan Cara Kerjanya
Daftar Isi
Contoh alat ukur besaran turunan adalah speedometer, barometer, dinamometer, voltmeter, ohm meter, kalorimeter, manometer, higrometer, hidrometer, dan elektroskop.
Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi fisika kita kali ini akan membahas tentang alat ukur, yaitu alat ukur besaran turunan.
Dalam fisika, ada banyak besaran yang termasuk ke dalam besaran turunan. Beberapa dari besaran tersebut bisa ditentukan nilainya secara langsung menggunakan alat ukur, disebut pengukuran langsung.
Dengan alat ukur, kita bisa mengetahui nilai atau angka suatu besaran melalui pengukuran. Untuk dapat melakukan pengukuran tersebut, maka kita harus memahami bagaimana cara kerja dari masing-masing alat.
Namun, tidak semua besaran turunan memiliki alat ukur. Ada besaran turunan yang dicari nilainya melalui pengukuran tidak langsung dengan cara mengukur terlebih dahulu nilai dari besaran-besaran yang berkaitan. Setelah itu semua hasil pengukuran besaran-besaran tersebut dihubungkan menggunakan rumus.
Lantas, apa saja contoh alat ukur besaran turunan dan bagaimana cara kerjanya? Yuk, berikut ini kakak terangkan...
Alat Ukur Besaran Turunan
Berikut ini adalah 10 contoh alat ukur besaran turunan beserta cara kerjanya:
1. Speedometer
Speedometer adalah alat pengukur besaran turunan kelajuan/kecepatan. Speedometer berasal dari kata speed (berarti kelajuan) dan meter (bermakna alat ukur). Speedometer mengukur kelajuan kendaraan darat, seperti pada sepeda motor dan mobil.
Speedometer dilengkapi dengan jarum penunjuk skala untuk menampilkan besarnya kelajuan. Penunjukan jarum pada angka skala di speedometer memberi informasi kelajuan kendaraan itu.
Speedometer yang lebih modern, tidak lagi menggunakan jarum penunjuk, tetapi langsung menampilkan angka kelajuan secara digital.
Speedometer hanya membaca nilai saja, tidak membaca arah.
1.1. Cara Kerja Speedometer
Speedometer sederhana bekerja menggunakan kabel yang terhubung langsung dengan roda depan. Saat kendaraan bergerak, kabel tersebut ikut berputar. Gerakan putaran ini selanjutnya diubah untuk menggerakkan jarum skala.
2. Barometer
Barometer adalah alat untuk mengukur besaran turunan tekanan udara di dalam ruangan terbuka (tekanan atmosfer). Barometer terbagi menjadi dua jenis, yaitu barometer raksa (barometer fortin) dan barometer logam (aneroid).
2.1. Cara Kerja Barometer
Barometer bekerja seperti neraca, salah satu lengannya dibebani dengan merkuri dalam tabung dan lengan lainnya berupa kolom udara dengan luas potongan melintang yang sama yang memanjang ke atmosfer bumi, sekitar 150 km ke atas.
3. Dinamometer
Dinamometer merupakan alat untuk mengukur besaran turunan gaya. Dinamometer tidak hanya digunakan untuk mengukur besarnya gaya, tetapi juga digunakan untuk mengukur kekuatan genggaman dan mengukur kekuatan tarikan.
Neraca pegas sebagai alat pengukur gaya, terbuat dari sebuah pegas di dalam sebuah wadah yang diberi skala. Angka-angka skala dikalibrasi sedemikian sehingga menunjukkan besarnya gaya tarik.
3.1. Cara Kerja Dinamometer
Jika neraca pegas digantungkan secara vertikal, dan di ujung bawahnya
digantungkan beban, maka pegas akan memanjang dan skala neraca pegas
akan menunjukkan besar gaya gravitasi yang dialami oleh beban itu.
4. Voltmeter
Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran turunan tegangan listrik atau beda potensial pada rangkaian listrik.
4.1. Cara Kerja Voltmeter
Cara mengukur tegangan dengan voltmeter adalah dengan menghubungkannya secara paralel dengan benda yang akan diukur tegangannya.
5. Ohm Meter
Ohmmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran turunan hambatan listrik. Hambatan listrik adalah suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor.
5.1. Cara Kerja Ohm Meter
Ohm meter bekerja dengan cara menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.
6. Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan besaran turunan jumlah kalor dan kalor jenis suatu zat tertentu.
6.1. Cara Kerja Kalorimeter
Zat yang akan ditentukan kalor jenisnya dipanaskan sampai suhu tertentu, kemudian dengan segera dimasukkan ke dalam bejana kalorimeter yang berisi air yang suhu dan massanya sudah ditentukan.
Kemudian, diaduk sampai suhunya tidak berubah lagi. Dengan menggunakan asas Black, kalor jenis suatu zat dapat ditentukan.
7. Manometer
Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan gas di ruang tertutup. Manometer terdiri dari manometer zat cair dan manometer logam.
7.1. Cara Kerja Manometer
Prinsip kerja manometer mirip dengan barometer.
8. Higrometer
Higrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran turunan kelembaban dalam atmosfer pada suatu tempat.
8.1. Cara Kerja Higrometer
Cara kerja higrometer berdasarkan sistem penguapan dingin, yaitu fenomena penguapan air di mana pada saat menguap air akan membawa serta panas dalam proses penguapan tersebut.
9. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran turunan massa jenis zat cair.
9.1. Cara Kerja Hidrometer
Proses pengukuran massa jenis zat cair menggunakan hidrometer dilakukan dengan cara memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut.
10. Elektroskop
Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besaran turunan muatan listrik. Alat ini bisa mendeteksi suatu benda bermuatan listrik atau tidak . Salah satu contoh adalah elektroskop daun emas.
10.1. Cara Kerja Elektroskop
Prinsip kerja alat ini adalah induksi listrik. Kondisi awal foil pada elektroskop, yaitu kuncup karena kedua kaki foil netral atau tidak bermuatan.
Jika ada sebuah benda bermuatan listrik, maka foil akan mekar atau menutup tergantung jenis muatannya.
Kesimpulan
Contoh alat ukur besaran turunan adalah speedometer, barometer,
dinamometer, voltmeter, ohm meter, kalorimeter, manometer, higrometer,
hidrometer, dan elektroskop.
Gimana adik-adik, udah paham kan apa saja alat ukur besaran turunan? Jadi, jangan bingung lagi yah.
Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Posting Komentar