Inilah Objek Pengamatan dalam IPA
Daftar Isi
Halo adik-adik, tahukah kalian apa yang menjadi objek pengamatan dalam IPA? Nah, pertanyaan inilah yang akan kakak berikan penjelasannya pada pembelajaran kita kali ini. Banyak banget tuh yang mengajukan pertanyaan ini di forum pembelajaran online, seperti brainly.
Tentunya, kalian sudah sangat paham bahwa IPA adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam. Jadi, semua hal yang berkaitan dengan alam semesta dipelajari oleh ilmu ini. IPA sendiri terbagi menjadi beberapa disiplin ilmu, yaitu fisika, kimia, biologi, dan sebagian geografi.
Di tingkat SMP/MTs, tiga (3) disiplin ilmu tersebut digabung ke dalam 1 mata pelajaran IPA. Barulah di tingkat SMA/MA, masing-masing disiplin ilmu tersebut dipelajari secara terpisah. Meskipun berdiri terpisah, tetapi pada hakikatnya ketiga cabang IPA tersebut memiliki objek pengamatan yang sama kok.
Baiklah, kita mulai saja materinya...
Pengamatan Objek dalam IPA
Ruang lingkup pengamatan objek dalam IPA bisa kalian pahami melalui bagan di bawah ini:
Jadi, secara keseluruhan pengamatan objek IPA melibatkan tiga (3) komponen penting, yaitu objek, tempat, dan cara. Objek artinya hal-hal yang menjadi fokus pengamatan dalam IPA, tempat artinya lokasi dilakukannya pengamatan tersebut, dan cara artinya langkah-langkah melakukan pengamatan.
Baiklah, kita akan bahas satu per satu poin di atas.
1. Objek Pengamatan dalam IPA
Berdasarkan bagan di atas, objek pengamatan dalam IPA ada dua (2), yaitu biotik dan abiotik. Keduanya merupakan istilah yang dipakai untuk menjelaskan seluruh komponen yang terdapat di alam.
1.1. Biotik
Faktor-faktor komponen biotik dapat dibagi menjadi suatu sistem tingkatan organisme makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan makhluk hidup tersebut akan saling berinteraksi dan membentuk satu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Dilihat dari komponennya, maka biotik lebih banyak dipelajari dalam cabang ilmu biologi dan kimia.
1.2. Abiotik
Abiotik adalah komponen ekosistem yang berupa benda-benda tidak hidup seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, gravitasi, serta kondisi geografi seperti kelembaban, arus angin, pH, iklim, topografi, dan arus air.
1.2.1. Tanah
Tanah adalah lapisan atas bumi yang terdiri atas lapisan-lapisan padat, air, dan jasad-jasad hidup yang bersama-sama merupakan tempat tumbuhnya tanaman.
1.2.2. Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C).1.2.3. Udara
Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi bagi mahluk hidup.
1.2.4. Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
1.2.5. Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda yang diukur dengan alat bernama thermometer.
12.6. Gravitasi
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta.Dilihat dari objek kajiannya, maka faktor abiotik ini lebih banyak dipelajari oleh cabang IPA fisika, kimia, dan sebagian geografi.
2. Tempat Pengamatan dalam IPA
Pengamatan gejala alam biotik maupun abiotik dapat dilakukan di mana saja. Tempat khusus yang biasanya digunakan untuk mengamati gejala alam adalah laboratorium. Pada laboratorium terdapat berbagai macam alat. Alat yang biasa digunakan untuk mengamati objek yang sangat kecil adalah mikroskop.Biasanya mikroskop digunakan untuk mengamati benda biotik yang berukuran kecil, sedangkan pengamatan gejala alam abiotik bisa digunakan di alam terbuka tanpa atau pun dengan alat khusus.
3. Cara Pengamatan dalam IPA
Dalam mengamati gejala alam, IPA menerapkan suatu cara atau metode yang bisa membuat pengamatan lebih mudah dan sistematis, kemudian menyimpulkan hasil pengamatan. Cara atau metode tersebut dinamakan metode ilmiah.Metode ilmiah terdiri dari langkah-langkah ilmiah yang dilakukan dengan tahapan-tahapan tertentu, yaitu:
- Merumuskan masalah yang ingin dicari pemecahannya.
- Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut.
- Membuat hipotesis (kesimpulan sementara) untuk merancang percobaan.
- Melakukan eksperimen/percobaan untuk menguji hipotesis.
- Membuat kesimpulan dari hasil eksperimen.
- Pengujian kesimpulan dengan melakukan eksperimen kembali.
- Membuat kesimpulan akhir.
- Membuat laporan dari hasil penelitian.
- Publikasi hasil penelitian.
Kesimpulan
Jadi, objek pengamatan dalam IPA adalah komponen biotik dan abiotik yang dilakukan di alam atau di laboratorium dengan menggunakan metode ilmiah.Gimana adik-adik, udah paham kan materinya? Jangan bingung lagi yah jika mendapat pertanyaan "Apa yang menjadi objek pengamatan dalam IPA". Kalian jawab aja menggunakan penjelasan di atas.
Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Referensi:
- Gregory Hallock Smith. 2006. Camera lenses: from box camera to digital. SPIE Press.
- Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X SMA/MA. Bandung: Grafindo Media Pratama.
- Kalumuck,Karen E. 2000. Human body explorations: hands-on investigates of what makes us tick. San Francisco:Kendall Hunt.
- Tim Matrix. 2009. Panduan Belajar dan Evaluasi Biologi untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Grasindo.
Posting Komentar