7+ Alat Ukur Besaran Panjang Baku (Penjelasan Lengkap)
Daftar Isi
Halo adik-adik, bisakah kalian sebutkan apa nama alat ukur besaran panjang baku? Belum tahu? Tenang aja, kakak akan menjelaskannya untuk kalian dalam materi kali ini lengkap dengan kegunaannya. Pembelajaran tentang alat ukur besaran panjang ini masuk ke dalam bab pengukuran besaran. Di sekolah, pelajaran fisika kalian pasti telah sampai di bab ini, iya kan?
Alat Ukur Besaran Panjang Baku
Materi pengukuran memang diletakkan di bagian paling awal pembelajaran fisika, tujuannya adalah para siswa diharapkan menguasai terlebih dahulu materi pengukuran ini sebelum masuk lebih jauh ke materi fisika lainnya. Yah, materi ini bisa dikatakan sebagai materi paling dasar dalam pelajaran fisika. Di SMP/MTs dipelajari oleh siswa kelas 7, sedangkan di tingkat SMA/MA dipelajari oleh siswa kelas 10.
Secara keseluruhan, materi pengukuran akan berisi pembahasan seputar pengukuran dan alat ukur besaran pokok. Di blog lain, mungkin kalian akan mendapati materi alat ukur besaran pokok dalam satu kesatuan utuh yang memuat keseluruhan besaran beserta alat ukurnya. Tetapi, di blog ini kakak sengaja menguraikannya secara terpisah agar masing-masing besaran bisa dibahas secara mendalam.
Materi alat ukur besaran panjang yang kalian baca saat ini merupakan materi kedua seputar pengukuran besaran pokok. Sebelumnya, kakak telah menuntaskan materi pertama tentang alat ukur besaran pokok, yaitu massa. Kalian bisa membacanya di sini: Alat Ukur Besaran Massa.
Baiklah, kakak mulai saja materinya...
Besaran Panjang
Sebelum kita masuk ke alat ukur besaran panjang, kakak ingin menyegarkan kembali ingatan kalian tentang besaran ini. Jadi, panjang adalah dimensi suatu benda yang menyatakan jarak antar ujung. Dengan pengertian ini, tinggi dan lebar juga sebenarnya penyebutan lain dari besaran panjang. Tinggi merupakan panjang vertikal, sedangkan lebar merupakan panjang dari satu sisi ke sisi yang lain.
Dalam ilmu fisika, panjang termasuk ke dalam anggota besaran pokok. Satuan besaran panjang dalam Sl adalah meter (m). Pada mulanya, satu (1) meter didefinisikan 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Namun, untuk meningkatkan ketelitian, definisi meter standar diubah menjadi jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya adalah 299.792.458 meter per detik).
Alat Ukur Besaran Panjang Baku
Untuk mengukur besaran panjang suatu benda, digunakan alat yang bernama meteran. Dalam bentuknya yang paling sederhana, meteran terdiri dari kayu, kain, plastik, atau plat besi yang dilengkapi dengan garis-garis skala. Kebanyakan meteran menggunakan dua satuan metrik, yaitu meter dan inchi. Kalian pasti punya mistar? Nah, mistar juga bisa disebut sebagai meteran meskipun dengan skala yang terbatas (30 cm).
Meter ukur saat ini dipasaran banyak dijumpai dalam berbagi ukuran panjang. Meter ukur kecil biasanya mempunyai ukuran panjang 3 m dan 5 m. Sedangkan meter ukur panjang yang biasanya dalam bentuk roll terdapat dalam ukuran 10 m, 20 m, 30 m, 50 m dan 100 m.
Bahkan, sekarang ini meter ukur telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dengan diciptakannya meteran digital. Alat ini tidak menggunakan pita atau plastik, tetapi memanfaatkan sinar laser. Laser diarahkan ke ujung benda yang akan diukur panjangnya, nilainya akan muncul di layar secara digital.
Namun, dalam penggunaannya, meter ukur sering kesulitan untuk mengukur panjang benda-benda tertentu, misalnya benda-benda yang berukuran mini atau kecil. Maka, diciptakanlah alat ukuran panjang lainnya, yaitu jangka sorong dan mikrometer sekrup.
Baiklah, mari kita bahas satu per satu semua alat ukur besaran panjang baku yang disebutkan di atas.
1. Mistar
Mistar adalah alat ukur besaran panjang dengan ketelitian 0,1 cm atau 1 mm. Mistar juga difungsikan sebagai penggaris oleh para pelajar. Jarak pengukuran mistar sangat terbatas, biasanya hanya sepanjang 30 cm.
Mistar memiliki dua skala ukuran, yaitu skala utama dan skala terkecil. Satuan pada skala utama adalah sentimeter (cm) dan satuan pada skala terkecil adalah milimeter (mm).
Umumnya, mistar juga dilengkapi dengan satuan inci yang terletak pada sisi atas mistar. Jarak antara angka 0 dan 1 pada skala ini lebih besar dari satuan sentimeter tadi, dimana 1 inci panjangnya sekitar 2,54 cm.
Berikut ini adalah cara menggunakan mistar yang baik dan benar:
- Letakkan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar
- Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda tepat berada di angka nol (0)
- Baca skala mistar yang terletak di ujung lain benda (bukan ujung yang di titik nol mistar).
- Pada saat membaca skala, posisi mata harus tegak lurus dengan skala.
2. Meteran (Meter Ukur)
Meteran adalah alat ukur besaran panjang dengan jarak pengukuran yang lebih panjang dari mistar. Meteran kecil biasanya mempunyai ukuran panjang 3 m dan 5 m. Sedangkan meteran panjang yang biasanya dalam bentuk roll terdapat dalam ukuran 10 m, 20 m, 30 m, 50 m dan 100 m.
Meteran memiliki skala ukur yang sama dengan mistar, yaitu skala utama dan skala terkecil. Satuan pada skala utama meteran adalah sentimeter (cm) dan satuan pada skala terkecil adalah milimeter (mm). Tingkat ketelitian meteran adalah 0,1 cm atau 1 mm.
Ada juga meteran yang dilengkapi dengan skala inci pada sisi atas. Jarak antara angka 0 dan 1 pada skala inci meteran lebih besar dari satuan sentimeter, yaitu 1 inci panjangnya sama dengan 2,54 cm.
Berikut ini adalah cara menggunakan meteran yang baik dan benar:
- Untuk mendapatkan hasil akurat, sebaiknya dilakukan dengan 2 orang
- Orang pertama memegang ujung skala nol meteran, posisikan tepat pada titik awal benda yang ingin diukur.
- Orang kedua menarik pita meteran sampai ke titik akhir benda, posisikan dengan benar.
- Pastikan pita meteran benar-benar lurus, tidak ada bagian yang bengkok atau miring.
- Baca dan catat hasil pengukuran
3. Meter Digital (Meter Laser)
Meter digital adalah alat ukur besaran panjang yang menggunakan sinar laser dalam proses pengukurannya. Alat ini mampu mengukur panjang objek secara akurat karena dapat meminimalkan masalah-masalah selama proses pengukuran, seperti pita ukur yang bengkok pada meteran biasa.
Keunggulan lainnya adalah pengukuran bisa dilakukan secara cepat dan instan. Hanya dengan sentuhan tombol, maka panjang objek bisa langsung diketahui. Jarak ukur dari laser meter bervariasi, dari 0-50 meter, 0-250 meter, bahkan ada yang lebih dengan tingkat ketelitian 1,5 mm.
Meter digital ini menggunakan baterai sebagai sumber daya untuk mengoperasikan laser. Berikut ini adalah cara menggunakan meter digital:
- Pastikan baterai telah terpasang pada meter digital.
- Tentukan bidang sasaran tembak dari objek yang akan diukur.
- Arahkan meteran ke bidang sasaran, tekan tombol.
- Tangan tidak boleh bergerak ketika mengukur.
- Baca hasil pengukuran pada layar.
4. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur besaran panjang dengan tingkat ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong sering digunakan pada proses pengukuran diameter, ketebalan, dan kedalaman benda. Ada dua bagian penting pada jangka sorong, yaitu rahang tetap dan rahang geser.
- Rahang tetap, merupakan rahang yang memiliki skala utama dengan skala terkecil 0,1 cm.
- Rahang geser atau rahang sorong, merupakan rahang yang memiliki skala nonius. Skala nonius terdiri atas 10 skala yang panjangnya 9 mm
- Pengukuran sisi luar: jepit benda yang akan diukur panjangnya dengan menggunakan rahang bawah.
- Pengukuran sisi dalam: tarik benda yang akan diukur dengan menggunakan rahang jangka sorong bagian atas.
Misalnya, terdapat hasil pengukuran jangka sorong seperti yang tampak pada gambar di bawah. Hasil pengukuran dapat diketahui dengan menggabungkan pembacaan skala tetap dan skala nonius. Caranya adalah sebagai berikut:
- Tentukan pembacaan skala tetap yang sejajar dengan angka nol pada skala nonius. Jika tidak tepat sejajar, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil. Misalkan, pembacaan skala tetap sejajar dengan angka nol pada skala nonius berada di antara 2,4 dan 2,5. Besarnya pengukuran yang digunakan adalah 2,4 cm.
- Cari garis pada skala nonius yang tepat berimpit dengan salah satu garis pada skala tetap. Pada gambar di atas, garis lima pada skala nonius tepat berhimpit dengan salah satu garis pada skala tetap. Besarnya pengukuran yang diperoleh adalah lima kali skala nonius (5 x 0,1 mm = 0,5 mm).
- Jumlahkan kedua hasil pengukuran. Kita peroleh panjang benda yang dimaksud adalah 2,4 cm + 0,5 mm = 2,45 cm.
5. Jangka Sorong Digital
Jangka sorong digital adalah jangka sorong yang dilengkapi dengan pembacaan skala secara digital. Jangka sorong digital lebih mudah digunakan daripada jangka sorong konvensional. Hasil pengukuran langsung terlihat jelas pada LCD. Satuan pengukuran juga dapat diganti dengan menekan tombol inch/mm.
Berikut beberapa langkah menggunakan jangka sorong digital:
- Siapkan jangka sorong digital dan benda yang akan diukur.
- Pastikan jangka sorong dan benda kerja bersih.
- Nyalakan LCD jangka sorong dengan menekan tombol on.
- Rapatkan rahang bawah lalu tekan tombol nol. Hal ini berfungsi untuk mengatur angka nol pengukuran, ketika kedua rahang bawah rapat.
- Selanjutnya buka rahang bawah.
- Setelah rahang bawah terbuka, geser ke arah berlawanan hingga menjepit bagian benda kerja yang akan diukur.
- Baca hasil pengukuran pada LCD. Satuan pengukuran bisa diganti dengan menekan tombol mm/inch.
Pengukuran diameter dalam gunakan rahang atas. Pengukuran kedalaman gunakan batang ukur.
6. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur besaran panjang dengan ketelitian sebesar 0,01 mm. Dengan ketelitian ini, mikrometer sering digunakan untuk mengukur benda-benda yang menuntut pengukuran yang sangat kecil.
Mikrometer sekrup memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama terletak pada lingkaran dalam, sedangkan skala nonius terletak pada selubung lingkaran luar.
Bagian utama mikrometer sekrup adalah sebuah poros berulir yang dipasang pada silinder pemutar yang disebut bidal. Pada ujung silinder pemutar ini terdapat garis-garis skala yang membagi menjadi 50 bagian yang sama. Jika bidal digerakkan satu putaran penuh, maka poros akan maju (atau mundur) 0,5 mm. Karena silinder pemutar mempunyai 50 skala di sekelilingnya, maka kalau silinder pemutar bergerak satu skala, poros akan bergeser sebesar 0,5 mm / 50 = 0,01 mm atau 0,001 cm.
Pada saat mengukur panjang benda dengan mikrometer sekrup, bidal diputar sehingga benda dapat diletakkan di antara landasan dan poros. Ketika poros hampir menyentuh benda, pemutaran dilakukan dengan menggunakan roda bergigi agar poros tidak menekan benda. Dengan memutar roda bergigi ini putaran akan berhenti segera setelah poros menyetuh benda. Jika poros sampai menekan benda, pengukuran menjadi tidak teliti.
Pembacaan skala pada mikrometer sekrup dilakukan dengan menentukan atau mencari garis yang berimpit antara garis tengah skala utama dengan garis pada skala putar.
Mikrometer sekrup dapat dipakai untuk mengukur tebal selembar kertas atau diameter seutas kawat yang sangat halus.
7. Mikrometer Sekrup Digital
Mikrometer sekrup digital adalah mikrometer yang dilengkapi dengan pembacaan skala secara digital. Mikrometer sekrup digital memiliki bentuk dan bagian yang sama dengan manual. Perbedaannya, hasil pembacaan alat langsung tertera di layar secara otomatis.
Kesimpulan
Jadi, alat ukur besaran panjang adalah mistar, meteran (analog/digital), jangka sorong (analog/digital), dan mikrometer sekrup (analog/digital). Mistar dan meteran merupakan alat ukur besaran panjang dengan tingkat ketelitian terendah, yaitu 0,1 cm atau 1 mm. Alat ukur besaran panjang dengan tingkat ketelitian terbaik adalah mikrometer sekrup, yaitu 0,01 mm atau 0,001 cm.
Gimana adik-adik, udah paham kan mengenai alat ukur besaran panjang ini? Apabila masih ada yang belum dipahami, tanyakan di kolom komentar. Sekian dulu materi kita kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Posting Komentar